|
||||||||||
[ 20-03-2018 ]
Pengambilan Air Tanah Membuat Jakarta Krisis Air | Judi Online IndonesiaJudi Online Indonesia - Setiap tahun Ibukota Jakarta selalu mengalami penurunan muka air tanah sebanyak lima sampai 15 sentimeter setiap tahunnya. Penurunan itu salah satunya telah disebabkan oleh pengambilan air tanah secara berlebihan tanpa memperhatikan dampak yang akan ditimbulkan. Kebiasaan untuk mengambil air tanah secara berlebihan baik yang dilakukan oleh masyarakat, maupun gedung, hotel, dan industri lainnya secara tidak sadar merusak lingkungan, parahnya hal ini tengah berlangsung selama puluhan tahun yang lalu. Yayat Supriyatna adalah seorang pengamat mengatakan bahwa pengambilan air tanah secara berlebihan menunjukkan bahwa Jakarta mengalami krisis air tanah. Menurut Dia semua orang berusaha mengambil air sebanyak-banyaknya tanpa memikirkan dampaknya. "Pengambilan air berlebihan itu menunjukkan kita sedang mengalami krisis krisis air jadi semua orang mencari jalan pintas mudah untuk mengambil air, mereka tidak pernah berfikir tentang resikonya." kata Yayat kepada Judi Online Indonesia. Yayat menjelaskan bahwa penurunan permukaan tanah menjadi ancaman besar bagi Jakarta sehingga menyebabkan munculnya genangan dimana-mana dan berdampak banjir. Selain itu kata Dia, banjir rob juga mengancam ibukota. "Permukaan tanah makin turun, kota terancam banjir rob, banjir oleh genangan," Katanya kepada Judi Online Indonesia. Menurutnya hal seperti ini tidak boleh dibiarkan karena hanya akan membuat Jakarta semakin tenggelam, dengan kata lain dibawah permukaan laut. "Artinya kebiasaan pengambilan air tanah secara berlebihan hanya membuat Jakarta menunggu waktu untuk tenggelam , dengan kata lain semakin rendah dari permukaan laut," tutupnya. |
||||||||||